Hai
guys, gua tertarik banget untuk membahas topik ini semenjak beberapa bulan yang
lalu. Okay sebenernya gua terinspirasi dari kehhidupan gua sendiri ketika gua
diterima di STIS dan UI sekaligus dan akhirnya gua memilih di UI. Banyak banget
orang yang bilang gua salah memilih seharusnya gua memilih STIS, ya tapi live
is a choice and I think UI is the best place for me right now.
Sebelum
masuk penjelasan-penjelasan mengenai mengapa lebih baik memilih universitas
dibandingkan sekolah tinggi kedinasan (menurut versi gua), gua akan menjelaskan
sedikit tentang STIS (mungkin aja ada yang belum tau mengenai STIS. Jadi STIS
(Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) yang dibawah naungan pemerintah akan mencetak
lulusan-lulusan setiap tahunnya menjadi PNS. Menguntungkan memang, karena
selain sudah mendapat jaminan untuk bekerja, mahasiswa STIS pun tidak perlu
membayar uang perkuliahan di STIS bahkan mendapat uang bulanan sebesar Rp
800.000,00. Tak heran STIS menjadi incaran banyak lulusan SMA jurusan IPA.
Setiap
tahun, peminat STIS semakin meningkat. Dari ribuan calon mahasiswa yang
mendaftar seleksi STIS, hanya akan
dipilih kurang lebih 400 orang se-Indonesia (perlu ditekankan bahwa pemilihan
dilakukan untuk se-Indonesia tanpa melihat kuota per kota). Oleh sebab itu
banyak yang bergumam bahwa masuk PTN jauh lebih mudah dibandingkan masuk STIS.
Apalagi saat tahap 1 penyaringan, soal-soal STIS boleh dibilang sangat sulit,
bahkan beberapa orang mengatakan soal matematikanya jauh lebih sulit
dibandingkan SNMPTN. Kalo mau tau lebih lanjut, silakan aja lihat di web STIS
(stis.ac.id).
Okay
gitulah deskripsi singkat tentang STIS, ya bagi kalian yang baru tau tentang
STIS pasti berpikiran sama untuk memilihnya dibandingkan PTN bahkan UI
sekalipun. Tapi gua nggak, gua punya pemikiran berbeda mengapa lebih memilih
PTN dibandingkan sekolah kedinasan. Alasan-alasan yang akan gua beri tau emang
klasik dan bisa dibantah dengan mudah, tapi jika dikaji lebih dalam dan nggak
cuma dipikirkan secara sesaat kalian akan mengerti bahwa masuk PTN lebih mulia dibandingkan
sekolah tinggi kedinasan J
Sekolah
gratis berarti menjadi tanggungan pemerintah. Sekolah yang sudah di subsidi
pemerintah selama 12 tahun (sejak SD hingga SMA) saja sudah menjadi beban
negara, apalagi sampai ke jenjang yang lebih tinggi yang tentu saja dengan
anggaran yang jauh lebih besar. Coba pikirkan dengan membiayai sekolah satu
orang pelajar berapa besar pengeluaran yang harus dibayarkan negara (memang
jika dibandingkan dengan permasalahan korupsi, semua itu tidak ada apa-apanya)
dan perlu diketahui bahwa dana yang
dialokasikan merupakan uang rakyat. Oke, boleh saja kalian menganggap bahwa diterima
di perguruan tinggi kedinasan merupakan hadiah bagi kalian yang telah belajar
mati-matian selama ini, lagi pula saat menjadi PNS kalian pun mengabdi pada
masyarakat. Namun, bukankah lebih mulia jika kita menjadi pengabdi yang tanpa
pamrih? Jangankan untuk perguran tinggi
yang menawarkan pendidikan 100% bebas biaya, di UI saja yang uang
persemesternya tergolong cukup tinggi ternyata masih mendapatkan subsidi dari
pemerintah (menurut penuturan senior).
Tak
hanya itu, coba lihat koruptor-koruptor merupakan bagian dari pemerintah
(walaupun gua harap mulai generasi kita nggak ada lagi koruptor ya guys).
Indikasi bahwa pemerintah merupakan sarang koruptor sepertinya sudah melekat
cukup erat. Oleh karena itu gua cuma pingin menghindari itu (memang semuanya
kembali ke pribadi masing-masing), karena gratifikasi sekecil apapun merupakan
tindak korupsi dan hal itu menjadi keseharian dalam kehidupan pemerintahan
Indonesia.
Organisasi
sosial, tentu aja kalo udah jadi bagian pemerintah kita dilarang terjun ke
dunia politik (yang pada dasarnya untuk masa ini banyak menyudutkan pemerintah)
lantas bagaimana caranya kita membela kepentingan rakyat yang kontra dengan
pemerintah. Kalo jadi PNS kita jadi bagian dari keperintahan dan tentu aja
harus loyal dong (nggak netral). Kebebasan berorganisasi tanpa memandang
golongan nggak akan gua dapetin kalo gua meninggalkan UI dan mengambil STIS.
Selain itu juga ada tuntutan nilai minimun yang harus dicapai kalo kita kuliah
di STIS (nggak ada istilah mengulang, yang ada Drop Out / dikeluarkan).
Ikatan
dinas pemerintah yang mewajibkan kita mengabdi selama minimal 4 tahun
sepertinya juga menjadi beban tersendiri. Padahal mungkin aja kita bisa buat
usaha atau bahkan ngelanjutin kuliah ke luar negeri (ingat kuliah keluar negeri
bukan berarti tinggal di luar dan meninggalkan negara ini, melainkan membawa
ilmu dan menerapkannya ke negara ini). Jadi PNS itu kayak terkekang dalam
sebuah sistem dan gua kurang suka itu.
Mungkin
masih banyak hal lainnya, tapi gua belum kepikiran aja. Oh ya seperti yang udah
gua bilang tadi alasan-alasan yang gua kasih ini cuma alasan klasik dan bisa
ditentang dengan mudah. Semuanya kembali ke diri masing-masing. Mau memikirkan
diri sendiri atau orang lain? Live is yours :)
sumber dokumentasi.
intinya, PTN itu lebih bebas menyalurkan semua kreativitas yang kita miliki. lebih bebas gak perlu mikir nilai berapa yang penting skill yang diasah.
BalasHapusSetuju deh sama kamu :)
HapusNilainya penting juga sih hehe, mungkin lebih tepat kalo dibilang "nggak ada paksaan untuk memprioritaskan nilai" :D
Jadi dengan begitu kita bisa merubah mind set bahwa nilai adalah bonus dari kerja keras kita selama ini :)
Lagian kalo mau jadi orang kaya nanggung amat jadi PNS, kenapa ngga jadi pengusaha aja? Atau konsultan gitu. Rata-rata yang pingin ke STIS, STAN, dll kan pingin cepet dapet kerja tuh. Pingin cepet kaya juga. Gitu pendapat gue haha.
BalasHapushahah, tulisan ente di atas mnurut ane cm buat golongan2 seperti ente (dalam artian yg masih bisa memilih) ane rasa.. golongan yg hidup layak & cukup / mungkin lebih, tp coba ente bayangin buat kawan2 yg lain yg serba terbatas tapi punya semangat untuk menempuh pendidikan lanjut.. bagi mereka pendidikan lanjut bukan cuma untuk cari uang nantinya, tapi juga untuk menambah ilmu & meningkatkan derajat keluarga mereka yg tadinya (mungkin) di remehkan.. so, mngenai mana pilihan yang terbaik di antara PTN / PTS / Kedinasan menurut ane itu relative TERGANTUNG kemampuan & kemauan individu masing2.. peace ^^v
BalasHapuskaa lg sama bgt nih posisinyaaa;(
BalasHapuskaa lg sama bgt nih posisinyaaa;(
BalasHapusKa sama bgt kaya aku, aku uda ketrima ITB sm STIS, dan msh bingung bgt pilih yg mana..
BalasHapusDuh aku juga keterima STIS dan ITB. Aku bingung
BalasHapus