Hallo guys udah lama nih nggak ngepost. Kali ini gua mau
bahas mengenai permasalahan penggusuran pedagang di peron-peron stasiun dan gua
sangat tertarik untuk membungkusnya dengan judul artikel ini. Semoga apa yang
gua beritakan ini selain bisa memberikan info juga bisa menambah kekritisan
kita ya :D
Udah tau kan kalo ada penggusuran pedagang-pedagang di
peron-peron kereta di Stasiun Kereta Api JADEBOTABEK? Emm, awalnya gua ngerasa
ini adalah tindakan yang sangat semena-mena dari pihak PT.KAI, sampai akhirnya
gua sangat-sangat penasaran kenapa bisa sampe seperti ini dan mulai melakukan
investigasi (sebenernya sekalian buat liputan SUMA sih hehe).
Pertama-tama gua coba tanya dari pihak pedagang tentang
kebenaran isu ini. Ya berhubung yang paling mudah terjangkau adalah Stasiun UI
ya makanya gua coba untuk mencari infonya dari pedagang di Stasiun UI. Gua
nanya-nanya ke beberapa pedagang dan mereka bilang bahwa penggusuran tersebut
memang benar adanya. Mereka mendapatkan surat dari PT. KAI untuk mengosongkan
kios dalam waktu 7x24 jam pada tanggal 28 November 2012 (sedangkan surat
ditulis tanggal 26 November 2012). Namun pada waktu yang telah ditetapkan
tersebut penggusuran di st. UI belum dilakukan, ini karena kerjasama pedagang
dan mahasiswa untuk bertahan. Mereka sama-sama menghadap kebeberapa lembaga
(PT. KAI, LBH, Komnas HAM, dll) untuk mempertanyakan masalah ini dan meminta
solusi.
Waktu pedagang ini curhat tentang perjuangan mereka
mempertahankan kios itu jujur gua merasa sangat prihatin dan mencoba
menempatkan diri di posisi mereka. Yang memiriskan saat itu adalah mereka belum
dapat kepastian mengenai penggangantian kios yang mereka tempati dan masalah
relokasi yang juga masih menjadi tanda-tanya. Mereka pun cerita bahwa
penggusuran yang udah terjadi di beberapa stasiun ternyata dilakukan PT. KAI
dengan bantuan TNI-AD dan kepolisian di mana mereka membawa senjata-senjata
api, tentu aja ini mencerminkan kekerasan. Berhembus isu baru lagi nih yang gua
denger dari pedagang kalo ternyata penggusuran dilakukan agar kelak PT. KAI
dapat menyewakannya pada resto/tempat usaha lainnya yang memiliki modal besar.
Karena butuh verifikasi, gua langsung aja menghadap Kepala
Stasiun UI (Pak Dharmawan) untuk tanya kebenaran info yang gua dapat dari
pedagang tadi. Sayangnya dia nggak mau komentar apa-apa dan meminta gua
langsung ketemu Humas PT. KAI (Pak Mateta). Agak kecewa sih karena nggak
mendapatkan klarifikasi mengenai masalah ini dan akhirnya gua coba untuk menghubungi
Pak Mateta sampe akhirnya ketemu waktu
yang pas untuk ngobrol-ngobrol bareng beliau.
Hal pertama yang gua tanyain adalah tentang tujuan
penggusuran ini dan dia menjawab bahwa ini ditujukan untuk menertibkan karena
keterbatasan lahan dan untuk pengembangan sistem transportasi Indonesia
(terutama Indonesia). Kemudian dia mulai bercerita tentang studi banding yang
dilakukan beberapa pegawai PT. KAI ke luar negeri antaranya Perancis, Jepang
dan Cina. PT. KAI berencana untuk membuat transportasi terintegrasi dengan
e-ticketing dimana nanti (entah tahun berapa gua lupa nanya kepastian tahunnya)
KRL Ekonomi ditiadakan dan semuanya akan diganti sama CommuterLine (CL).
Katanya sih ini karena ekonomi emang udah nggak layak dan suku cadangnya mahal.
Gua inget banget dia ngomongnya gini,
"dari pada beli suku cadang ekonomi yang mahal lebih baik kita tambah
anggaran sedikit dan langsung membeli CL segerbong". Kemudian dia kembali
dengan wacana-wacana besar KAI yang akan memperbaiki fasilitas (dengan fasilitas WIFI dan carger di setiap stasiun),
menambah armada kereta (dengan ekspektasi akan ada 1.2 juta pengguna kereta api
setiap harinya pada tahun 2012), penambahan jalur kereta, membuat lapangan
parkir dan yang terakhir (kalo gua nggak salah tangkep) KAI akan buat semua
stasiun kereta api kayak St. UI dimana ketika turun dari kereta langsung ada
halte bus yang bisa membawa penumpang ketujuan selanjutnya.
Ya, itu semua adalah mimpi besar PT. KAI untuk Indonesia
(semoga bisa berjalan dan bukan sekedar wacana ya, Pak). Terus gua
mengembalikan topik ke masalah penggusuran dan mulailah dia membuka beberapa
surat protes dari beberapa lembaga seperti KRL Mania, Aspeka dan BEM UI. PT.
KAI sangat kecewa dengan BEM UI karena (menurutnya) anak-anak UI seharusnya
bisa untuk mendukung dan membantu KAI dalam dalam membangun sistem transportasi
di Indonesia. Ohya, dia juga nyuruh gua untuk nyatet salah satu kalimat tuntutan dari BEM UI yang isinya
"Lindungi hak-hak pengguna kereta....". "Ya kita juga sedang
menjalankan tuntutan mereka dimulai dari penggusuran pedagang ini,"
tambahnya.Tak luput dia mengomentari mengenai surat somasi (kalo nggak salah
dari KRL Mania) dan mengatakan bahwa "Penggusuran pasti akan dilaksanakan,
tinggal tunggu waktu saja".
Terlepas dari semua tuntutan-tuntutan itu, gua kembali
mempertanyakan apa yang akan dilakukan KAI pada para pedagang setelah
penggusuran nanti. Memang nggak akan ada relokasi yang diberikan KAI tapi bagi
yang kontraknya masih ada akan ditawarkan dua pilihan, pilihan yang pertama
adalah apakah ingin uang sewanya dikembalikan dan yang kedua tetap berjualan
sampai masa kontraknya habis. Terus gua ditunjukin daftar kontrak pedagang gitu
deh dan kalo nggak salah lihat di St. UI sendiri yang paling lama itu sampe Mei
2013. Dia juga bilang masalah pihak ketiga (jujur aja waktu itu gua belum
ngerti apa itu pihak ketiga yang dimaksud dan baru menyadarinya akhir-akhir
ini) katanya ada orang yang menyewa lahan ke KAI kemudian membuatkan kios untuk
para pedagang dan barulah pedagang nyewa kiosnya. KAI sih bilang katanya dia
nggak mau ada urusan sama pedagang, dia ingin urusannya langsung sama orang
yang nyewa lahan KAI yaitu orang ketiga tersebut (biasanya disebut pengembang).
Oh ya nggak lupa gua tanyain kebenaran isu baru yang gua
dapatkan dari pedagang, yaitu apakah benar bahwa lahan gusuran akan disewakan
untuk tempat-tempat usaha bermodal besar seperti di atas dan dia bilang sih
enggak. Dibeberapa stasiun nanti akan ditambahkan jalur baru untuk kereta oleh
karena itu pedagang peron mulai ditertibkan sejak sekarang. Sedangkan untuk
pedagang-pedagang di luar peron juga ditertibkan selain untuk keamanan dan
kelancaran pengguna jasa kereta api nanti juga akan dibuatkan lapangan parkir
yang memadai (mari kita terus pantau apakah yang dikatakannya itu akan
terealisasi atau malah sebaliknya). Emmm, dia juga sempet bilang katanya polisi
dan TNI-AD hanya membantu (oke masih agak ambigu nih maksudnya membantu apa ya)
untuk membereskan sisa-sisa bangunan kios dan membantu para pedagang untuk
memberekan barang-barang di kios. "Masalah senjata yang mereka bawa sih
itu memang karena SOP mereka", tambahnya.
Nah, ketika gua mendengarkan kedua pernyataan dari pihak
pedagang dan PT. KAI memang sudut pandang yang beda. KAI mencoba membuat sistem
transportasi untuk mengembangkan bangsa sedangkan disatu sisi banyak rakyat
yang menderita karena tempat mereka mencari nafkah harus digusur. Jadi yang
mana yang harus diperjuangkan?
Kalo BEM UI dan LBH sih saat ini sedang membantu
memperjuangkan nasib para pedagang. Mereka mencoba menuntut kesalahan konkret
PT. KAI yang telah dilakukan sejak awal yaitu kurangnya dialog/sosialisasi
dengan pedagang mengenai penggusuran serta tak adanya kompensasi yang diberikan
PT. KAI kepada para pedagang.
Terus gimana stastus hukum antara perjanjian pedagang-KAI
yang memang sepertinya masih rancu karena ada pihak ketiga (pengembang)? Silakan tinjau sendiri masalah
itu gua nggak mau berkomentar banyak hehe.
Cukup sekian pembahasannya, maaf kalo masih gantung dan
nggak jelas. Kalo mau tanya-tanya/komentar langsung aja tulis di bawah.
Sebenernya yang ingin gua tekankan di sini adalah MENGAPA USAHA UNTUK MEMAJUKAN
BANGSA JUSTRU MEMBUAT RAKYAT MENDERITA?
sumber dokumentasi