Labels

My Fan Page

Translate

Jurnalistika Febra Ariella On Rabu, 11 Desember 2013


Hai :) udah lama banget ya nggak posting, bahkan last posting gua aja sekitar 7 bulan yang lalu. Hmm, sesibuk itukah gua? Nggaklah ya, gua nggak sibuk kok, cuma selama ini gua telah menjadi manusia masa kini, ahaha.

Sebenernya yang menginspirasi gua untuk nulis ini adalah kejadian pagi ini. Jadi, tadi pagi disekitar stasiun kalibata gua melihat kembali beberapa tingkah manusia jaman sekarang :)

Well, beberapa hari yang lalu saat gua lewat di area luar statiun kalibata, gua agak heran sih kenapa nggak macet dan sepenuh biasanya. Setelah gua sadari, tiu karena ada beberapa orang polisi (ya sekitar 5 sampe 10) yang jaga di spot-spot tertentu biar kendaraan nggak puter balik sembarangan. Ya padahal sih kalo menurut gua nggak harus dijagain polisi jugalah ya. Pengendara itukan punya mata, bisa ngeliat , punya SIM dan pastinya punya otak juga kan ya *sorry kalo terlalu kasar* untuk melihat kalo emang area putar balik disitu one way bukan two way.

Dan, tadi pagi gua melihat kepayahan itu terjadi lagi, saat nggak ada polisi yang jaga di sana. Kendaraan putar balik sembarangan, menjadikan jalan one way jadi two way, pedagang kaki lima mulai jualan lagi dan pengemis tua yang selalu standby di depan pintu masuk area stasiun pun ada lagi di sana. Hahaha entah kenapa pingin ketawa aja ngeliat semua ini. Itukah cerminan manusia masa kini?

Ya enggaklah ya, nggak bisa dengan asal sebagian kecil orang tersebut sebagai kata "manusia". Tapi ini semua nyata adanya. Nggak cuma melihat dari hal kecil kasus ini sih menurut gua ada beberapa hal lain yang membuat gua tersenyum setiap kali membayangkan "manusia masa kini".

Gua akan coba share pemikiran lain yang dekat dengan kehidupan gua sekarang. Setiap hari, dimanapun, bahkan dalam keadaan apapun gua ngeliat orang selalu sibuk dengan gadgetnya. Nggak salah sih, bagus malah itu artinya mereka open minded terhadap terhadap teknologi. Cuma satu hal yang membuat gua nggak habis pikir adalah sebagian besar sebagian besar dari mereka seolah "men-Tuhan-kan" kemajuan teknologi ini. Membuat lupa waktu, tempat dan lingkungan.

Biasanya kalo udah asik dengan gadget-nya mereka nggak akan peduli dengan apa yang ada disekitar. Bahkan mungkin kalo ada orang yang udah sekarat di sebelahnya juga nggak sadar kali ya *abaikan ini berlebihan*.

Contoh sederhana deh, waktu agak sore waktu gua mau pulang ke Jakarta, saat kereta agak penuh. Yang duduk saat itu rata-rata orang yang emang membutuhkan tempat duduk (semoga lo ngerti maksud gua). Tadpi ada sih beberapa orang yang masih cukup muda (seharusnya sih masih mampu untuk berdiri) dan asik dengan gadget-nya. Sampai di suatu stasiun ada ibu-ibu yang udah cukup tua sama cucuknya yang masih balita naik di gerbong itu dan berdiri tepat di depan salah seorang yang tadi gua bilang (yang masih sanggup berdiri). Well, kayaknya dia nggak sadar kalo ada yang lebih membutuhkan tempat duduk berdiri di depannya (atau berpura-pura nggak sadar, entahlah). Sampe akhirnya orang yang ada di sebelahnya ngasih tau dan akhirnya dia pun berdiri. *entah kenapa gua pingin ketawa lagi*

Ya, entahlah, apapun itu, bagaimana pun itu, itulah cerminan manusia masa kini. Nggak bisa dipungkiri akhir-akhir ini pun gua telah menjadi "manusia masa kini" dan rasanya gua ingin menertawakan diri gua sendiri.

Guys, hidup itu adalah sebuah sikap. Jangan sampe salah untuk menentukan sikap. Kemajuan jaman bukan berarti mengubah perilaku dan sikap menjadi jauh dari kata "baik". Semuanya kembali pada lo, amati, ambil kesimpulan, buat keputusan dan lakukan :)

picture source

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments