Halo, gua mau berbagi sedikit hasil bacaan tentang
psikkologi kepribadian nih. Refrensi gua adalah buku “Psikologi Kepribadian”
yang ditulis oleh Drs.Petrus Sardjonoprijo. Sebenernya ada banyak sih yang
dibahas di dalam buku ini, cuma gua hanya akan membahas Typologi Kretschmer dan
Typologi Spranger aja. Karena ini baru pertama kali gua kenal (karena gua bukan
anak psikologi kali ya makanya belum pernah denger ini sebelumnya), ya siapa
tahu kalian juga pertama kali denger dan pingin tau lebih lanjut. Terutama
untuk kalian yang males baca buku psikologi yang (pecaya gua) isinya penuh
dengan permaian kata yang muter-muter.
Well, langsung aja kita bahas Typologi Kretschmer.
Kretschmer adalah seorang psikiater Jerman yang membagi
tempramen seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya. Kretschmer menuliskannya ke
dalam bukunya yang berjudul “Koperbau und Charakter” atau dalam bahasa artinya
“Bentuk badan dan watak”. Cuma yang akan lebih banya disini adalah tipe
wataknya aja karena bentuk badan-nya memang terlalu general dan kurang jelas,
jadi gua takut salah untuk menafsirkan dan nanti malah mengubah teori lagi :)
kalo mau tau banget mungkin bisa browsing atau baca langsung bukunya.
Cyclothym
Tipe cyclothym mempunyai cirri khas yaitu menunjukan
kegembiraan secara meluap-luap dan kesedihannya secara mendalam. Mereka adalah
orang yang mudah tersinggung dan nervous, namun mempunyai rasa humor dan moody.
Tipe ini merupakan orang yang mudah tersentuh perasaannya
namun tidak mendalam. Contohnya, dia akan mudah marah tapi kalo udah marah ya
langsung lupa nggak dimasukin ke hati. Perasaan disini maksudnya nggak selalu
kehal yang kebaikan atau melankolis ya :) hal ini karena mereka moody juga jadi
perasaan mereka cepet berubah.
Pada umumnya cyclothym bersifat extravert , perhatian yang
ditunjukannya kepada lingkungan sekitar bersifat objektif dan realistis. Mereka
memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berani memulai sesuatu namun mereka
terkadang gegabah dan memiliki sifat deressif terkadang.
Masalah pergaulan dengan manusia lainnya, tak usah
ditanyakan lagi cyclothym adalah ahlinya. Mereka dapat dengan mudah menjalin
kontak dan suka bergaul, mudah untuk menceritakan sesuatu tentang dirinya
kepada orang lain. Memiliki sifat yang ramah dan sabar serta suka menolong,
meskipun terkadang suka menampakan keegoisannya.
Umumnya, cyclothym adalah orang-orang popular yang punya
banyak kenalan sekalipun ada tipe ini yang sedikit pendiam, namun tetap tidak
meutup diri pada pergaulan. Mereka mengarahkan pandangannya pada hal yang riil dan
kongkrit. Keputusan mereka selalu disesuaikan dengan situasi, terkadang
cenderung oportunis. Biasanya merupakan orang-orang yang bergelut dibidang
ekonomi, politik, kedokteran dan sebagainya.
Orang cyclothym berpikiran dinamis dan cepat, terbuka pada kritik
dan saran serta dapat dengan mudah membuat keputusan. Kesadaran jiwanya besar
namun dapat juga dangkal pemikirannya, karena terlalu sedikit pertimbangannya
dan bersifat asosiatif.
Gologan ini bersifat empiris, pengamat yang baik. Mereka
dapat memberikan gagasan baru (kaya akan penemuan) namun terkadang kurang jelas
dan kurang sistematis Sehingga cara pikirnya “merangkum banyak (luas) namun
tidak mendalam”. Perhatiannya dinamis dan distributif, mereka terbiasa untuk
multitasking dan sulit untuk fokus pada satuhal.
Schizothym
Diantara golongan schizothym terdapat dua kelompok kutub,
yaitu orang yang perasaannya mudah tersentuh dan yang sukar. Berbeda dengan
cyclothym, schizothym memiliki perasaan yang mendalam dan dapat bertahan lama.
Oleh sebab itu mereka cenderung terlalu perasa dan mudah tersinggung, bersifat
defensive. Dari luar akan terlihat dingin, serius, tegang dan nervous.
Orang yang memiliki tipe ini kerap kali terburu-buru dan
tidak tenang, reaksinya kerapkali lemah. Mereka mudah tersinggung namun dapat
menahan diri (menahannya dalam hari). Mereka tertutup dan tak terlalu banyak
menjalin kontak dengan orang lain, senang menyendiri. Ide-ide yang mereka
keluarkan seringkali berbeda dan menyimpang dari pendapat umum. Perasahabatan
yang mereka jalin akan mudah retak.
Meskipun schizothym mudah tergerak atas penderitaan
(simpati) namun rasa empati mereka tidak terlalu besar. Pertolongan yang mereka
berikan lebih berdasarkan atas suatu ide, prinsip dibandingkan dengan perasaan
spontannya. Untuk berkompromi dengannya bukanlah hal yang mudah, karena mereka
terlalu subjektif, kurang sabar dan kurang dapat menerima sesuatu yang tidak
serasi dengan pendapatnya. Mereka susah untuk menyesuaikan diri.
Schizothym tertarik pada hal-hal yang teoritis misalnya ilmu
eksak dan filsafat namun ada juga yang tertarik pada seni. Mereka tidak mudah
untuk melakukan sesuatu, tapi tekun dan teliti. Sebagian dari mereka ada yang
perhatian terhadap persoalan disekitarnya namun ada juga yang tidak sama
sekali.
Tipe pemikir tangkas dan lambat. Cara berpikirnya abstrak
dan analitis. Perhatiannya terlalu sempir dan mengarah pada satu objek
tertentu, oleh sebab itu ia fokus namun terkadang terlalu kaku.
Viskues
Umumnya viskues merupakan orang-orang yang tenang dan
seimbang, orang-orang flegmatis. Perasaannya sulit untuk disentuh, namun jika
sudah tersentuh akan mendalam. Penuh dengan penghayatan, tetap tenang dan tidak
mudah panik. Lambat dalam pergerakan dan hemat. Bila perasaannya terluka dalam
ia akan sangat marah.
Bagi viskues akan sulit untuk menyesuaikan diri, mereka
orang yang introvert dan pasif. Mereka dapat memiarkan orang lain bertindak
menurut jalannya sendiri dan lebih senang bersama sahabat dekatnya.
Perhatiannya sangat sempir, kesenangannya mengarah pada
kebiasaan tetap dan tradisi, bersifat setia dan tekun. Tempo berpikirnya lambat
namun tanggapannya melekat kuat. Cara berpikirnya konsisten, berpikir dengan
matang dan berhati-hati. Kebanyakan dari
mereka tidak terlalu kratif dalam berpikir dan tidak cocok jika menjadi
pemimpin.
Selesai. Yap, itulah Typologi Kretschmer. Sekarang kita akan
lanjut kepada ilmu psikologi yang kedua yaitu Typologi Spranger.
Spranger mengklasifikasikan sikap seseorang yang mengarah
kepada nilai kebudayaan tertentu yang memegang peranan dominan. Menurutnya,
jika sikap mengarah pada hal yang memegang dominasi maka akan berpengaruh pada
sikap lainnya juga. Typologi Stranger berujuk pada psikologi yang bersifat
geisteswissensohaftlich, yaitu mempelajari sikap rohani manusia terhadap
kebudayaan dan nilai-nilainya dengan menggunakan metode verstehen.
Manusia Teoritis
Tujuan utamanya adalah mengetahui objektivitas kebenaran. Ia
akan mencari dalil-dalil umum dan hukum-hukum yang berlaku tanpa pengecualian. Hal-hal
yang serba kebetulan, pribadi, individual maupun penilaian-penilaian subjektif
akan disingkirkannya.
Untuk orang yang serba ekonomis perhatiannya kurang terbuka.
Ia juga tidak terlalu menyikai nnilai-nilai asthetis, kemampuannya mengarah
pada hal yang umum dan abstrak. Baginya religi merupakan ajaran. Dibidang
sosial, manusia teoritis adalah seorang individualis. Ia ingin selalu berpikir
merdeka dan kritis tanpa mau dipengaruhi orang lain, sehingga mengasingkan diri
adalah jalannya.
Manusia teoritikus tidaklah tepat untuk bidang politik.
Mungkin ia merasa memiliki kekuasaan besar dibidang pengetahuan, namun tidak
untuk menjalankan kekuasaan di dalam situasi kongkrit.
Manusia Ekonomis
Tujuan utamanya adalah manfaatkan sesuatu yang sudah ada.
Perhatiannya terletak di dalam suasana materiil, ingin mendapatkan yang
sebanyak-banyaknya dengan tenaga yang sedikit (hemat). Sifatnya praktis dan
efisien.
Gologan ini kurang menghargai keindahan, segala hal akan
terlihat indah jika dan hanya jika ekonomis. Seni hanya dihargainya untuk
menanam modal. Terhadap agama, sikapnya utilaristis. Tujuan hidupnya hanyalah
mendapatkan uang.
Mereka juga kurang sosial, cenderung egois. Perhatiannya
kepada manusia-manusia lain hanya didasarkan atas kegunaan mereka baginya.
Politik harus mengabdi kepada kepentingan ekonomisnya. Menurutnya kekuasaan
memainkan penanan penting.s
Manusia Aesthetis
Tujuan utamanya adalah mencari keindahan. Bentuk dan harmoni
adalah nilai-nilai tertinggi baginya. Mereka adalah subjektor terhadap hal-hal
yang serba individual, konkrit dan terpandang mata. Dalam keagamaan pun
golongan ini mencari penghayatan keindahan. Di dalam bidang sosial, ia seorang
individualis.
Mereka tidak tepat untuk urusan politik. Ia terlalu
subjektif dalam penilaian, tidak menyukai pertimbangan dan peraturan-peraturan
umum yang menghalangi kebebasan individual. Jadi dalam hidupnya ia mengejak
pemberian untuk keindahan, namun mereka tidak praktis.
Manusia Religius
Tujuan utamanya adalah nilai rohaniah tertinggi yang
memberikan makana bagi seluruh kehidupannya. Namun hal ini dapat terjadi dengan
berbagai jalan, jadi Spranger membaginya kedalam 3 tipe tambahan:
Mistikus immanent :
memandang segala-galanya yang bernilai di atas bumi ini sebagai manifestasi
dari illahi. Jadi ia mengambil sikap positif terhadap semua bidang kebudayaan.
Mistikus transcendent
:memandang Tuhan dan dunia sebagai dua hal yang bertentangan dengan
radikal. Menurutnya ilmu pengetahuan tak bermakna, kesenian hanyalah khayalanan
belaka, segala sesuatu yang fana. Orang harus melepaskan diri dari
segala-galanya dan matiraga dalam segala bidang.
Religius dualistis :berada
ditengah-tengah kedua tipe diatas. Merasakan adanya pertentangan, namun ia
tetap mendekati duniawi. Baginya, dalam segala bidang terdapat kebaikan namun
juga mengandung kekurangan.
Manusia Sosial
Tujuan utamanya adalah mengorbankan dirinya untuk orang
lain, tanpa berpikir akan mencari keuntungan ataupun kekuasaan. Cinta kepada sesama
merupakan nilai tertinggi baginya. Oleh sebab itu suasana ilmiah tidak cocok
dengan sikapnya, karena terlalu objektif dan tidak bersifat pribadi.
Objektivitas yang dingin tidak menarik manusia sosial.
Mereka tergerak oleh kelemahan, kebutuhan dan pertolongan.
Manusia sosial tidak suka akan kekuasaan kenegaraan dan politik karena baginya
kekuasaan semacam itu merupakan factor-faktor yang tidak berkepribadian. Agama
merupakan nilai yang dijunjungnya karena disitulah nilai manusia dan cintakasih
memegang peranna penting.
Manusia Penguasa
Tujuannya adalah untuk menguasai dunia. “Pengetahuan adalah
kekuasaan” itulah prinsipnya. Ilmu pengetahuan dijadikannya nafsu untuk
berkuasa. Pengetahuan psikologis dan sosiaologis dipergunakan untuk merajai
seseorang atau kelompok. Jika dibidang ekonomis jabatan digunakan untuk
menghasilkan uang, pada golongan ini digunakan untuk kekuasaan.
Jiwa sosial sangat bertentangan dengan golongan ini dimana
dalam sosial dikenal rasa mencintai dan mengabdi sedangkan pada golongan ini memiliki
kecenderungan untuk memerintah. Agama merupakan hal yang berat baginya, bahkan
politik merupakan segalanya.
Nah segitu aja ya, kalo lo mau tau lebih banyak lagi,
silakan aja dicari dan di baca lebih lanjut bukunya. (ada kok di perpustakaan
pusat UI hehe). Didalamnya dibahas banyak banget hal kok ada sifat biologis
seseorang, karakter, pembagian hasrat manusia, tingkahlaku dan disposisinya dan
karakterologi kehendak. Asalkan lo nggak
merasa bosen aja di tengah jalan akan permainan kata-kata di dalamnya.
Ohya meskipun udah tau tentang pengklasifikasian kepribadian
nih, saran gua sih jangan sampe stereotyping atau labeling orang lain ya.
Karena sesungguhnya teori itu nggak seutuhnya benar (apalagi tentang manusia,
who knows kan) hanya mendekati kebenaran. Semoga bermanfaat ;)