Labels

My Fan Page

Translate

Jurnalistika Febra Ariella On Senin, 23 Desember 2013


Halo, gua mau berbagi sedikit hasil bacaan tentang psikkologi kepribadian nih. Refrensi gua adalah buku “Psikologi Kepribadian” yang ditulis oleh Drs.Petrus Sardjonoprijo. Sebenernya ada banyak sih yang dibahas di dalam buku ini, cuma gua hanya akan membahas Typologi Kretschmer dan Typologi Spranger aja. Karena ini baru pertama kali gua kenal (karena gua bukan anak psikologi kali ya makanya belum pernah denger ini sebelumnya), ya siapa tahu kalian juga pertama kali denger dan pingin tau lebih lanjut. Terutama untuk kalian yang males baca buku psikologi yang (pecaya gua) isinya penuh dengan permaian kata yang muter-muter.

Well, langsung aja kita bahas Typologi Kretschmer.

Kretschmer adalah seorang psikiater Jerman yang membagi tempramen seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya. Kretschmer menuliskannya ke dalam bukunya yang berjudul “Koperbau und Charakter” atau dalam bahasa artinya “Bentuk badan dan watak”. Cuma yang akan lebih banya disini adalah tipe wataknya aja karena bentuk badan-nya memang terlalu general dan kurang jelas, jadi gua takut salah untuk menafsirkan dan nanti malah mengubah teori lagi :) kalo mau tau banget mungkin bisa browsing atau baca langsung bukunya.

Cyclothym
Tipe cyclothym mempunyai cirri khas yaitu menunjukan kegembiraan secara meluap-luap dan kesedihannya secara mendalam. Mereka adalah orang yang mudah tersinggung dan nervous, namun mempunyai rasa humor dan moody.
Tipe ini merupakan orang yang mudah tersentuh perasaannya namun tidak mendalam. Contohnya, dia akan mudah marah tapi kalo udah marah ya langsung lupa nggak dimasukin ke hati. Perasaan disini maksudnya nggak selalu kehal yang kebaikan atau melankolis ya :) hal ini karena mereka moody juga jadi perasaan mereka cepet berubah.
Pada umumnya cyclothym bersifat extravert , perhatian yang ditunjukannya kepada lingkungan sekitar bersifat objektif dan realistis. Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berani memulai sesuatu namun mereka terkadang gegabah dan memiliki sifat deressif terkadang.
Masalah pergaulan dengan manusia lainnya, tak usah ditanyakan lagi cyclothym adalah ahlinya. Mereka dapat dengan mudah menjalin kontak dan suka bergaul, mudah untuk menceritakan sesuatu tentang dirinya kepada orang lain. Memiliki sifat yang ramah dan sabar serta suka menolong, meskipun terkadang suka menampakan keegoisannya.
Umumnya, cyclothym adalah orang-orang popular yang punya banyak kenalan sekalipun ada tipe ini yang sedikit pendiam, namun tetap tidak meutup diri pada pergaulan. Mereka mengarahkan pandangannya pada hal yang riil dan kongkrit. Keputusan mereka selalu disesuaikan dengan situasi, terkadang cenderung oportunis. Biasanya merupakan orang-orang yang bergelut dibidang ekonomi, politik, kedokteran dan sebagainya.
Orang cyclothym berpikiran dinamis dan cepat, terbuka pada kritik dan saran serta dapat dengan mudah membuat keputusan. Kesadaran jiwanya besar namun dapat juga dangkal pemikirannya, karena terlalu sedikit pertimbangannya dan bersifat asosiatif.
Gologan ini bersifat empiris, pengamat yang baik. Mereka dapat memberikan gagasan baru (kaya akan penemuan) namun terkadang kurang jelas dan kurang sistematis Sehingga cara pikirnya “merangkum banyak (luas) namun tidak mendalam”. Perhatiannya dinamis dan distributif, mereka terbiasa untuk multitasking dan sulit untuk fokus pada satuhal.

Schizothym
Diantara golongan schizothym terdapat dua kelompok kutub, yaitu orang yang perasaannya mudah tersentuh dan yang sukar. Berbeda dengan cyclothym, schizothym memiliki perasaan yang mendalam dan dapat bertahan lama. Oleh sebab itu mereka cenderung terlalu perasa dan mudah tersinggung, bersifat defensive. Dari luar akan terlihat dingin, serius, tegang dan nervous.
Orang yang memiliki tipe ini kerap kali terburu-buru dan tidak tenang, reaksinya kerapkali lemah. Mereka mudah tersinggung namun dapat menahan diri (menahannya dalam hari). Mereka tertutup dan tak terlalu banyak menjalin kontak dengan orang lain, senang menyendiri. Ide-ide yang mereka keluarkan seringkali berbeda dan menyimpang dari pendapat umum. Perasahabatan yang mereka jalin akan mudah retak.
Meskipun schizothym mudah tergerak atas penderitaan (simpati) namun rasa empati mereka tidak terlalu besar. Pertolongan yang mereka berikan lebih berdasarkan atas suatu ide, prinsip dibandingkan dengan perasaan spontannya. Untuk berkompromi dengannya bukanlah hal yang mudah, karena mereka terlalu subjektif, kurang sabar dan kurang dapat menerima sesuatu yang tidak serasi dengan pendapatnya. Mereka susah untuk menyesuaikan diri.
Schizothym tertarik pada hal-hal yang teoritis misalnya ilmu eksak dan filsafat namun ada juga yang tertarik pada seni. Mereka tidak mudah untuk melakukan sesuatu, tapi tekun dan teliti. Sebagian dari mereka ada yang perhatian terhadap persoalan disekitarnya namun ada juga yang tidak sama sekali.
Tipe pemikir tangkas dan lambat. Cara berpikirnya abstrak dan analitis. Perhatiannya terlalu sempir dan mengarah pada satu objek tertentu, oleh sebab itu ia fokus namun terkadang terlalu kaku.

Viskues
Umumnya viskues merupakan orang-orang yang tenang dan seimbang, orang-orang flegmatis. Perasaannya sulit untuk disentuh, namun jika sudah tersentuh akan mendalam. Penuh dengan penghayatan, tetap tenang dan tidak mudah panik. Lambat dalam pergerakan dan hemat. Bila perasaannya terluka dalam ia akan sangat marah.
Bagi viskues akan sulit untuk menyesuaikan diri, mereka orang yang introvert dan pasif. Mereka dapat memiarkan orang lain bertindak menurut jalannya sendiri dan lebih senang bersama sahabat dekatnya.
Perhatiannya sangat sempir, kesenangannya mengarah pada kebiasaan tetap dan tradisi, bersifat setia dan tekun. Tempo berpikirnya lambat namun tanggapannya melekat kuat. Cara berpikirnya konsisten, berpikir dengan matang dan berhati-hati.  Kebanyakan dari mereka tidak terlalu kratif dalam berpikir dan tidak cocok jika menjadi pemimpin.

Selesai. Yap, itulah Typologi Kretschmer. Sekarang kita akan lanjut kepada ilmu psikologi yang kedua yaitu Typologi Spranger.

Spranger mengklasifikasikan sikap seseorang yang mengarah kepada nilai kebudayaan tertentu yang memegang peranan dominan. Menurutnya, jika sikap mengarah pada hal yang memegang dominasi maka akan berpengaruh pada sikap lainnya juga. Typologi Stranger berujuk pada psikologi yang bersifat geisteswissensohaftlich, yaitu mempelajari sikap rohani manusia terhadap kebudayaan dan nilai-nilainya dengan menggunakan metode verstehen.

Manusia Teoritis
Tujuan utamanya adalah mengetahui objektivitas kebenaran. Ia akan mencari dalil-dalil umum dan hukum-hukum yang berlaku tanpa pengecualian. Hal-hal yang serba kebetulan, pribadi, individual maupun penilaian-penilaian subjektif akan disingkirkannya.  
Untuk orang yang serba ekonomis perhatiannya kurang terbuka. Ia juga tidak terlalu menyikai nnilai-nilai asthetis, kemampuannya mengarah pada hal yang umum dan abstrak. Baginya religi merupakan ajaran. Dibidang sosial, manusia teoritis adalah seorang individualis. Ia ingin selalu berpikir merdeka dan kritis tanpa mau dipengaruhi orang lain, sehingga mengasingkan diri adalah jalannya.
Manusia teoritikus tidaklah tepat untuk bidang politik. Mungkin ia merasa memiliki kekuasaan besar dibidang pengetahuan, namun tidak untuk menjalankan kekuasaan di dalam situasi kongkrit.

Manusia Ekonomis
Tujuan utamanya adalah manfaatkan sesuatu yang sudah ada. Perhatiannya terletak di dalam suasana materiil, ingin mendapatkan yang sebanyak-banyaknya dengan tenaga yang sedikit (hemat). Sifatnya praktis dan efisien.
Gologan ini kurang menghargai keindahan, segala hal akan terlihat indah jika dan hanya jika ekonomis. Seni hanya dihargainya untuk menanam modal. Terhadap agama, sikapnya utilaristis. Tujuan hidupnya hanyalah mendapatkan uang.
Mereka juga kurang sosial, cenderung egois. Perhatiannya kepada manusia-manusia lain hanya didasarkan atas kegunaan mereka baginya. Politik harus mengabdi kepada kepentingan ekonomisnya. Menurutnya kekuasaan memainkan penanan penting.s
Manusia Aesthetis
Tujuan utamanya adalah mencari keindahan. Bentuk dan harmoni adalah nilai-nilai tertinggi baginya. Mereka adalah subjektor terhadap hal-hal yang serba individual, konkrit dan terpandang mata. Dalam keagamaan pun golongan ini mencari penghayatan keindahan. Di dalam bidang sosial, ia seorang individualis.
Mereka tidak tepat untuk urusan politik. Ia terlalu subjektif dalam penilaian, tidak menyukai pertimbangan dan peraturan-peraturan umum yang menghalangi kebebasan individual. Jadi dalam hidupnya ia mengejak pemberian untuk keindahan, namun mereka tidak praktis.

Manusia Religius
Tujuan utamanya adalah nilai rohaniah tertinggi yang memberikan makana bagi seluruh kehidupannya. Namun hal ini dapat terjadi dengan berbagai jalan, jadi Spranger membaginya kedalam 3 tipe tambahan:
Mistikus immanent : memandang segala-galanya yang bernilai di atas bumi ini sebagai manifestasi dari illahi. Jadi ia mengambil sikap positif terhadap semua bidang kebudayaan.
Mistikus transcendent :memandang Tuhan dan dunia sebagai dua hal yang bertentangan dengan radikal. Menurutnya ilmu pengetahuan tak bermakna, kesenian hanyalah khayalanan belaka, segala sesuatu yang fana. Orang harus melepaskan diri dari segala-galanya dan matiraga dalam segala bidang.
Religius dualistis :berada ditengah-tengah kedua tipe diatas. Merasakan adanya pertentangan, namun ia tetap mendekati duniawi. Baginya, dalam segala bidang terdapat kebaikan namun juga mengandung kekurangan.

Manusia Sosial
Tujuan utamanya adalah mengorbankan dirinya untuk orang lain, tanpa berpikir akan mencari keuntungan ataupun kekuasaan. Cinta kepada sesama merupakan nilai tertinggi baginya. Oleh sebab itu suasana ilmiah tidak cocok dengan sikapnya, karena terlalu objektif dan tidak bersifat pribadi. Objektivitas yang dingin tidak menarik manusia sosial.
Mereka tergerak oleh kelemahan, kebutuhan dan pertolongan. Manusia sosial tidak suka akan kekuasaan kenegaraan dan politik karena baginya kekuasaan semacam itu merupakan factor-faktor yang tidak berkepribadian. Agama merupakan nilai yang dijunjungnya karena disitulah nilai manusia dan cintakasih memegang peranna penting.

Manusia Penguasa
Tujuannya adalah untuk menguasai dunia. “Pengetahuan adalah kekuasaan” itulah prinsipnya. Ilmu pengetahuan dijadikannya nafsu untuk berkuasa. Pengetahuan psikologis dan sosiaologis dipergunakan untuk merajai seseorang atau kelompok. Jika dibidang ekonomis jabatan digunakan untuk menghasilkan uang, pada golongan ini digunakan untuk kekuasaan.
Jiwa sosial sangat bertentangan dengan golongan ini dimana dalam sosial dikenal rasa mencintai dan mengabdi sedangkan pada golongan ini memiliki kecenderungan untuk memerintah. Agama merupakan hal yang berat baginya, bahkan politik merupakan segalanya.

Nah segitu aja ya, kalo lo mau tau lebih banyak lagi, silakan aja dicari dan di baca lebih lanjut bukunya. (ada kok di perpustakaan pusat UI hehe). Didalamnya dibahas banyak banget hal kok ada sifat biologis seseorang, karakter, pembagian hasrat manusia, tingkahlaku dan disposisinya dan karakterologi kehendak. Asalkan lo nggak merasa bosen aja di tengah jalan akan permainan kata-kata di dalamnya.
Ohya meskipun udah tau tentang pengklasifikasian kepribadian nih, saran gua sih jangan sampe stereotyping atau labeling orang lain ya. Karena sesungguhnya teori itu nggak seutuhnya benar (apalagi tentang manusia, who knows kan) hanya mendekati kebenaran. Semoga bermanfaat ;)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments